Pengertian Agama

Deskripsi: Pengertian Agama, unsur-unsur Agama, tujuan dan manfaat adanya Agama, jenis-jenis Agama yang di dunia.


Agama adalah bagian dari peradaban manusia. Agama bisa dibilang sebagai hubungan vertikal antara manusia dengan penciptanya.

Kata ini sudah melekat dalam kehidupan manusia sehari-hari. Pengertian agama pun dipelajari dalam cabang ilmu khusus, yaitu teologi.

pengertian agama
pengertian agama

Pengertian Agama

Religion atau agama adalah sebuah bagian dari keberadaan manusia di alam semesta itu sendiri.

Pengertian agama (religion) menurut KBBI adalah sebuah ajaran/sistem, dimana di dalamnya ada aturan mengenai keimanan, kepercayaan, dan tata cara peribadatan kepada Tuhan.

Agama juga bisa diartikan sebagai bentuk kepercayaan dan juga tata cara penyembahan, pada kekuatan atau kekuasaan yang luar biasa di atas batas kekuatan umat manusia.

Sebuah kekuatan luar biasa inilah yang disebut sebagai Tuhan dalam berbagai kepercayaan masing-masing.

Berdasarkan tata bahasanya, agama berasal dari bahasa Sansekerta. Agama berasal dari gabungan kata “A” yang artinya tidak, serta “gama” yang berarti kacau, sehingga secara harfiah agama berarti tidak kacau.

Agama diartikan sebagai kaidah aturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan.

Unsur-Unsur Agama

Pengertian agama adalah sebuah konsep yang sangat kompleks. Semua penjelasan yang muncul dari para ahli untuk mendefinisikan konsep agama belum bisa menjawab konteks ini sepenuhnya.

Namun, ada 3 unsur agama yang bisa membantu manusia untuk memahami hakikatnya, yaitu:

1. Manusia

Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup di bumi yang dibekali dengan akal budi dan kecerdasan. Dalam konteks keagamaan, manusia ditempatkan sebagai umat yang menganut suatu agama tertentu.

Umat manusia adalah makhluk hidup yang bisa memikirkan adanya entitas atau kekuatan di luar diri mereka sendiri yang begitu kuat.

Keberadaan kekuatan ini tidak bisa dijelaskan dengan logika, nalar, dan hukum alam lainnya. Namun, manusia bisa menerima dan mempercayainya.

2. Tuhan

Hingga saat ini manusia belum punya 1 kesepakatan umum tentang konsep ketuhanan. Karena itulah, kini ada banyak konsep Tuhan yang dianut masing-masing agama.

Ada konsep teisme, dimana manusia meyakini keberadaan Tuhan dan menganut agama tertentu.

Ada pula manusia yang menganut konsep deisme. Manusia mempercayai Tuhan itu ada, tapi tidak mau menganut ajaran agama apapun yang ada di dunia.

Ada juga manusia yang menganut konsep panteisme, dimana alam semesta diidentikkan dengan Tuhan itu sendiri.

3. Penghambaan

Hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan-nya bersifat penghambaan. Namun, konsep “hamba” dalam agama tidak sama dengan perbudakan antara sesama manusia.

Konsep penghambaan ini adalah gambaran dimana manusia membutuhkan Tuhan-nya.

Konsep penghambaan ini melibatkan berbagai jenis simbol, misalnya saja agama, praktik-praktik keagamaan, dan juga pengalaman spiritual keagamaan manusia.

Berbeda agama yang dianut, berbeda pula konsep penghambaan hingga ritual keagamaan yang dilakukan seseorang.

[onphpid_related_posts]

Manfaat Agama di Dunia

Agama adalah suatu hal yang sakral. Manfaat keberadaannya sudah dijelaskan melalui kata agama itu sendiri.

Agama menghindarkan manusia dari kekacauan dan memberikan panduan hidup, baik dengan sesamanya atau dengan Tuhan-nya.

Namun lebih jauh, agama memberikan manfaat berupa:

  1. Agama adalah pedoman hubungan antara manusia dengan Tuhan-nya.
  2. Agama juga berfungsi sebagai pedoman hubungan horizontal antara sesama manusia.
  3. Ajaran agama juga menjadi pedoman kehidupan sehari-hari manusia, baik sebagai makhluk individu ataupun makhluk sosial.
  4. Ajaran agama menjadi cikal dasar terciptanya norma dan nilai dalam masyarakat.
  5. Pedoman keyakinan manusia terhadap adanya kekuatan supranatural yang sangat besar di alam semesta ini, dan berasal dari luar diri manusia.
  6. Pedoman dalam mengungkapkan rasa syukur dan kebersamaan antar manusia.
  7. Agama adalah salah satu cara untuk mengungkapkan keindahan dan kemegahan alam semesta beserta segala isinya.
  8. Agama sebagai jalan untuk memberikan identitas kepada manusia sebagai umat agama tertentu.

Tujuan Adanya Agama

Tuhan menganugerahkan agama di tengah-tengah peradaban manusia bukan tanpa tujuan. Agama hadir untuk memberikan manfaat kepada manusia berupa:

  • Membimbing umat manusia dalam kehidupannya sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
  • Menyampaikan firman yang diyakini berasal dari Tuhan.
  • Membimbing umat manusia agar menjadi makhluk yang berakal budi dan bisa menemukan kebaikan dunia dan akhirat.
  • Membuka cara bagaimana bisa bertemu dengan Tuhan-nya setelah mencapai alam kematian.

Jenis Agama

Jenis agama ini tidak didasarkan pada macam-macam agama yang ada di dunia. Namun, para ahli teologi telah meneliti pembagian agama berdasarkan 3 kategori, yakni:

1. Agama Dunia

Agama yang bisa masuk dalam kategori dunia/global adalah kepercayaan yang punya sifat internasional. Maksudnya, agama tersebut bisa melintasi batas teritorial negara dan bisa menembus sifat transkultural.

Agama ini bisa dianut oleh masyarakat dunia. Agama tersebut tidak terhalang oleh batas administrasi negara dan kondisi budaya asli masyarakatnya.

Contohnya adalah agama besar dunia, seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Yahudi yang bisa melebur di seluruh dunia.

2. Agama Pribumi

Agama ini sifatnya lokal dan tidak bisa menembus masyarakat yang berbeda kultur. Agama ini berbasis pada 1 budaya tertentu.

Misalnya saja agama animisme dan dinamisme yang berkembang pada masing-masing kultur masyarakat prasejarah dan zaman lampau.

Anda bisa melihat jejak sejarah agama ini. Masing-masing kebudayaan memiliki agama dan cara penyembahan yang berbeda.

Masyarakat pada zaman itu pun punya dewa-dewa yang berlainan. Ada yang mendewakan matahari, bulan, api, angin, hewan, ataupun tanaman.

3. Agama Baru

Seiring perkembangan zaman, ternyata agama tidak hanya berhenti pada jenis agama dunia saja. Namun, banyak pemikiran baru yang pada akhirnya menciptakan agama baru di tengah masyarakat.

Agama ini tentunya belum bisa diterima oleh kalangan masyarakat.

Akan tetapi, ada beberapa agama baru yang bisa bertahan, meskipun penganutnya sedikit. Agama ini berkembang dari hasil olah pikir manusia.

Ada beberapa juga aliran agama baru ini yang bertolak dari kritik terhadap agama yang sudah ada.

Tata Cara Beragama

1. Tata Cara Tradisional

Orang yang menganut tata cara tradisional ini akan menjalankan ritual keagamaan berdasarkan apa yang sudah dilakukan nenek moyang mereka.

Masyarakat yang menganut tata cara beribadah ini punya ikatan yang sangat kuat dengan kepercayaannya.

2. Tata Cara Formal

Tata cara ini diturunkan dari para pemuka agama atau orang-orang yang dianggap memiliki ilmu lebih. Ahli agama tersebut dijadikan sebagai panutan.

Orang yang menganut tata cara ini biasanya masih ingin meningkatkan ilmu keagamaan mereka melalui pendidikan.

3. Tata Cara Rasional

Orang dari kelompok ini akan menganut tata cara beragama sesuai dengan rasionalitas. Mereka mencari tata cara beragama yang bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.

Tata cara ini bisa dianut juga oleh orang dari kalangan tradisional, formal, hingga orang yang tidak beragama.

4. Sesuai Ajaran Pembawa Risalah

Penganut tata cara beragama ini menggunakan kombinasi akal, perasaan, dan juga bekal wahyu. Tata cara beragama mereka berasal dari wahyu yang disampaikan oleh sang Nabi (kekasih, rahmat, pembawa dan penyampai firman Tuhan).

Mereka akan memegang teguh ajaran agama meski sudah melewati berbagai generasi.

Pengertian agama dianggap masih sangat kompleks dan menjadi perdebatan hingga kini. Namun dengan memahami unsur-unsur agama, maka Anda bisa memiliki pemahaman sendiri tentang hakikat agama bagi manusia.

About Zain Bagas

Berubah itu beresiko, tidak berubah sama sekali lebih beresiko. Be better!!

Check Also

Pengertian Banjir

Deskripsi: Pengertian Banjir, jenis-jenis, penyebab, dampak dan pencegahan banjir. Banjir merupakan peristiwa cuaca buruk alami …