Deskrispi: Pengertian Belajar, ciri-ciri proses belajar, jenis kegiatan belajar, tujuan kegiatan belajar dan kosep belajar.
Belajar adalah tugas utama bagi siswa pada anggapan sebagian orang. Namun, bukan berarti orang-orang yang sudah tidak sekolah harus berhenti belajar, karena sebenarnya pengertian belajar bukan hanya dalam bidang pendidikan.
Ada yang namanya pembelajaran adalah sepanjang hayat adalah kewajiban untuk dilakukan bagi setiap orang.
Banyak orang yang masih mengartikan proses belajar secara sempit saja. Padahal kenyataannya, proses belajar bukan hanya tindakan memahami kaidah-kaidah keilmuan, baik ilmu alam dan ilmu sosial semata.
Ada juga beberapa jenis belajar yang harus Anda pahami dengan baik.
Daftar isi
Pengertian Belajar
Belajar bisa diartikan sebagai proses perubahan kepribadian menuju ke arah yang lebih baik. Proses ini menghasilkan peningkatan kualitas pengetahuan, daya pikir, pemahaman, keterampilan, sikap, dan lain sebagainya.
Belajar adalah proses yang paling fundamental dalam semua tingkatan pendidikan. Ahli seperti Skinner bahkan mengemukakan bahwa belajar adalah sebuah proses adaptasi tingkah laku yang progresif.
Hilgard dan Bower juga mengungkapkan pengertian belajar. Menurut mereka, belajar bisa diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada situasi tertentu. Perubahan ini terjadi akibat pengalaman yang berulang saat menghadapi situasi tersebut.
Proses belajar terus dilakukan demi tujuan:
- Memperoleh pengetahuan baru yang berguna bagi kehidupan orang tersebut.
- Menanamkan konsep baru dan juga keterampilan dalam diri individu.
- Membentuk sikap mental yang lebih baik.
Ciri-Ciri Proses Belajar
Seorang individu baru bisa dikatakan sedang belajar ketika menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:
- Proses belajar menghasilkan perubahan tingkah laku baik dari dimensi kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
- Perubahan tingkah laku ini bersifat tetap dan permanen dalam jangka waktu lama.
- Proses belajar membutuhkan waktu yang tidak instan dan menghasilkan tingkah laku baru pada diri individu.
- Proses belajar bukan hanya terjadi pada sekolah formal saja. Proses ini bisa juga dihasilkan dari interaksi sosial individu dengan lingkungan sekitarnya. Inilah yang mendasari kesadaran bahwa perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia berada.
- Perubahan tingkah laku tidak semuanya berasal dari proses belajar. Perubahan yang dikarenakan proses hipnotis, pertumbuhan, hal gaib, kematangan, penyakit, mukjizat, dan kerusakan fisik tidak dikategorikan sebagai belajar.
Jenis-Jenis Kegiatan Belajar
1. Belajar Rasional
Proses belajar ini menekankan pada aspek kemampuan berpikir manusia. Proses belajarnya menuntun seseorang untuk memiliki dasar pemikiran logis sesuai dengan akal sehat.
Kegunaannya untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Belajar Hal Abstrak
Pada proses ini, seseorang dituntut untuk bisa mengembangkan dirinya agar bisa berpikir abstrak. Kemampuan ini diperlukan untuk memecahkan masalah yang tidak nyata, misalnya untuk memikirkan keilmuan filosofis dan sosial.
3. Belajar Hal Sosial
Proses pembelajaran ini wajib dilakukan karena manusia adalah makhluk sosial. Pada proses ini, manusia dituntut untuk bisa menyelesaikan berbagai masalah dengan lingkungan sekitarnya.
Misalnya saja masalah organisasi, masyarakat, perselisihan dengan tetangga, dan lain-lain.
4. Belajar Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan akal pikiran dan ide kreativitas dalam mengerjakan sesuatu.
Belajar keterampilan di sini bisa diartikan sebagai proses mengasah gerak motorik untuk bisa menghasilkan keterampilan tertentu.
Keterampilan yang dimaksud bisa sangat bermacam, mulai dari keterampilan dasar sampai ahli. Misalnya saja anak kecil yang belajar memegang sendok, siswa yang belajar berhitung, dan lain sebagainya.
Keterampilan tentunya berguna untuk menyelesaikan tugas sehari-hari seseorang.
5. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan masalah adalah salah satu keterampilan yang wajib dimiliki oleh manusia. Karena itu, ada proses yang dinamakan belajar memecahkan masalah.
Prosesnya dimulai dengan latihan mengasah cara berpikir yang sistematis, teliti, teratur, dan menggunakan metode ilmiah.
6. Belajar Kebiasaan
Proses ini ditandai dengan usaha seseorang untuk membentuk kebiasaan menjadi lebih baik atau positif. Kebiasaan setiap manusia itu berbeda, jadi proses pembelajaran ini pun harus sesuai kebutuhan atau kontekstual.
7. Belajar Pengetahuan
Manusia akan terus belajar berbagai pengetahuan praktis dan teoritis baru selama hidupnya. Kegiatan belajar pengetahuan baru ini dilakukan secara terencana. Prosesnya dilakukan melalui eksperimen dan juga investigasi.
8. Belajar Apresiasi
Sebagai makhluk sosial, manusia juga punya kewajiban untuk belajar mempertimbangkan nilai atau arti dari suatu objek.
Tujuannya agar orang tersebut bisa menghargai berbagai objek yang hadir di depannya, misalnya mengapresiasi karya seni, usaha, atau pencapaian orang lain.
[onphpid_related_posts]
Tujuan Kegiatan Belajar
Sadirman (2011) menjelaskan bahwa ada 3 tujuan umum mengapa manusia belajar, yakni:
1. Mendapatkan Pengetahuan
Tujuan pertama dari proses belajar adalah mendapatkan pengetahuan baru. Kegiatan belajar ini juga bisa membuat kemampuan berpikir individu semakin berkembang tiap harinya.
Proses belajar pengetahuan baru ini bisa terus berlangsung.
Kemampuan seseorang dalam berpikir juga akan terus berkembang ketika mereka menerima pengetahuan baru.
Otak yang menerima informasi-informasi baru ini akan memprosesnya, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi kemampuan berpikir logis.
2. Memahami Konsep dan Keterampilan Tertentu
Keterampilan apapun yang dimiliki oleh individu adalah hasil dari sebuah pembelajaran. Keterampilan yang paling sederhana pun dalam hidup adalah hasil dari proses belajar Anda.
Individu bisa mendapatkan keterampilan jasmani dan rohani dari belajar.
Sebelum keterampilan terbentuk, individu tersebut harus lebih dulu memahami konsepnya dengan baik.
Otak manusia yang sedang belajar akan lebih dulu melakukan pengamatan, mendalami konsep, baru kemudian mendapatkan keterampilan.
3. Membentuk Sikap Individu
Tujuan belajar yang tak kalah penting adalah membentuk sikap. Proses belajar harus menghasilkan perubahan sikap dalam diri individu.
Perubahan ini harus mengarah pada sikap yang lebih baik.
Perubahan sikap ini diawali dengan proses penanaman nilai-nilai positif dalam masyarakat. Individu kemudian akan memiliki kesadaran mana hal yang sesuai nilai dan mana yang tidak.
Dalam jangka waktu yang lama, perubahan kepribadian menjadi lebih baik bisa terjadi.
Konsep Belajar Sepanjang Hayat
Pada pengertian belajar yang sudah dibahas, Anda mengenal jika proses ini bisa terjadi terus menerus dalam hidup.
Informasi baru terus diinput ke dalam otak untuk diproses menjadi sebuah pengetahuan dan keterampilan. Karena itulah, dikenal konsep pembelajaran sepanjang hayat.
Belajar sepanjang hayat atau life long education sebenarnya adalah konsep belajar berkesinambungan (continued learning).
Menurut konsep ini, manusia harus terus mengupgrade pengetahuannya melalui proses belajar, baik dalam institusi formal, non formal, atau informal.
Ada beberapa prinsip dalam pembelajaran sepanjang hayat ini, yaitu:
- Kegiatan belajar baru akan berhenti ketika individu tersebut mati.
- Kegiatan belajar digunakan untuk mendapatkan atau memperbarui keterampilan dan pengetahuan baru.
- Pendidikan non formal adalah wadah yang sangat cocok untuk belajar bagi masyarakat berusia tua.
- Tujuan pendidikan ini bermuara akhir pada kepuasan diri individu tersebut.
- Pengetahuan yang didapatkan adalah prasyarat untuk perkembangan kehidupan manusia itu sendiri.
Pengertian belajar memang memiliki makna yang cukup luas. Prosesnya sendiri bisa dilakukan sepanjang manusia tersebut hidup.
Setiap hari, manusia dihadapkan pada kondisi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dari sinilah proses belajar terus berlangsung.