Deskripsi: Belajar cara investasi Reksadana, macam-macam resiko berinvestasi reksadana.
Investasi reksadana terbilang menguntungkan apalagi dengan modal awal yang terjangkau yakni mulai dari Rp. 100.000.
Reksadana adalah kumpulan dana yang dikelola oleh lembaga Manajer Investasi dan telah mendapat izin OJK.
Pihak lain yang terlibat adalah bank kustodian dan penjual efek reksadana.
Cara investasi reksadana cukup mudah bahkan bagi pemula sekalipun.
Daftar isi
Tahapan Cara Investasi Reksadana
1. Menentukan Tujuan Investasi
Tahapan paling awal adalah menentukan tujuan dari investasi sebagai contoh untuk sekolah, menikah, atau membeli rumah.
Dengan begitu, Anda bisa memperkirakan lamanya jangka waktu investasi hingga sanggup mencapai tujuan tersebut.
2. Memahami Profil Risiko
Profil risiko penting untuk menghadapi potensi kerugian dari produk reksadana.
Pahami dan tentukan apakah Anda termasuk jenis konservatif, moderat, atau agresif.
Jenis konservatif memiliki toleransi yang tipis dan cocok untuk investor pemula dengan produk reksadana berupa pasar uang atau pendapatan tetap.
Tingkat toleransi menengah dimiliki oleh jenis moderat dan produk yang direkomendasikan adalah reksadana campuran.
Sedangkan profil risiko agresif sangat tahan banting terhadap gejolak pasar.
Para investor kakap bermodal besar biasanya memiliki risiko profil tersebut.
3. Memilih Manajer Investasi
Cara investasi reksadana selanjutnya adalah memilih Manajer Investasi yang didasarkan pada beberapa hal.
Pertama, cari tahu mengenai reputasi yang bisa dilihat dari pengalaman di dunia investasi minimal 5 tahun.
Selanjutnya, perhatikan konsistensi kinerjanya karena dapat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai return investasi.
Ketiga, pastikan bahwa Manajer Investasi sudah mendapatkan izin dari OJK agar terhindar dari penipuan.
Soal biaya yang meliputi pembelian, pengelolaan, dan penarikan juga butuh dipastikan seberapa tinggi tingkat transparansinya.
4. Membuka Rekening
Tahap ini diawali dengan pembukaan rekening yang prosedurnya sama dengan membuka rekening bank.
Nantinya Anda akan diminta mengisi formulir dan menyerahkan beberapa dokumen wajib seperti fotokopi KTP, NPWP, dan anggaran dasar perubahan khusus bagi institusi.
Semua dokumen kemudian diserahkan kepada Manajer Investasi.
Perlu diketahui bahwa transaksi hanya dapat dilakukan pada hari bursa. Harga yang harus dibayar saat pembelian unit reksadana didasarkan pada NAB (Nilai Aktiva Bersih).
Definisi NAB adalah total kekayaan reksadana yang dipengaruhi oleh permintaan-penawaran pasar dan harga aset di pasar.
NAB akan dipublikasikan melalui platform online atau surat kabar setiap harinya.
5. Melakukan Pembelian
Saat pembelian, hal yang wajib diperhatikan adalah batas waktu atau cut-off time.
Apabila pembelian dilakukan sebelum atau antara pukul 12.00 hingga 13.00 WIB, maka Anda akan mengikuti harga NAB pada tanggal transaksi tersebut.
Pembelian yang melebihi batas waktu, yakni setelah pukul 13.00 WIB, maka akan dikenakan harga NAB yang berlaku di keesokan hari.
Terakhir, Anda akan mendapatkan surat konfirmasi dari bank kustodian yang menjadi bukti bahwa transaksi berhasil diproses.
Laporan bulanan juga akan Anda terima yang berisi perkembangan investasi selama satu periode tersebut.
Jangan luap untuk menyimpan laporan karena dapat dijadikan bukti kepemilikan unit reksadana.
6. Menyetorkan Deposit secara Berkala
Tips untuk mengoptimalkan keuntungan adalah dengan melakukan investasi minimal setiap bulan. Tidak perlu banyak, cukup alokasikan sekitar 10% atau 20%.
Selain itu, jangan terburu-buru mencairkan hasil investasi karena dengan menyimpannya dalam jangka waktu tertentu akan memperbesar nilainya.
[onphpid_related_posts]
Jenis Risiko Investasi Reksadana
1. Risiko Fluktuasi Nilai
Jenis risiko ini terjadi karena adanya penurunan dari kinerja reksadana.
Pada umumnya, beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain adanya perubahan harga instrumen di pasar modal, biaya pembelian dan penjualan, dan timbulnya wanprestasi.
2. Risiko Likuiditas
Likuiditas berhubungan dengan pencairan dana kepada investor.
Risiko akan muncul apabila Manajer Investasi belum bisa melunasi seluruh transaksi dari penjualan kembali reksadana.
Dalam hal ini, OJK telah memberikan batas pelunasan maksimal 7 hari dari transaksi yang dilakukan.
Namun, peraturan tersebut tidak berlaku apabila terjadi peristiwa force majeure.
3. Risiko Wanprestasi
Sebutan lainnya adalah risiko gagal bayar yang berpotensi menghilangkan nilai investasi.
Pemicunya adalah saat pihak yang bermitra dengan Manajer Investasi tidak memenuhi kewajiban sesuai yang tertulis dalam kontrak.
Beberapa pihak yang dimaksud antara lain bank kustodian, pialang, dan agen penjual reksadana.
Cara investasi reksadana lebih mudah dengan bantuan dari Manajer Investasi. Peran yang dimiliki cukup krusial yakni mewujudkan target investasi yang mendatangkan keuntungan besar bagi investor.
Oleh sebab itu, membekali diri Anda dengan pengetahuan akan investasi reksadana dibutuhkan untuk menentukan Manajer Investasi mana yang ahli dalam mengelola aset.