Deskripsi: Pengertian Gempa Bumi, jenis, penyebab terjadinya gempa bumi.
Kebanyakan orang hanya memahami gempa Bumi sebagai bencana alam yang terjadi di muka Bumi.
Lebih dari itu, gempa bisa terjadi di sebuah wilayah karena ada perubahan lempengan pada permukaan Bumi.
Gempa yang berukuran besar bisa berakibat fatal dan mampu merusak bangunan dan juga lingkungan sekitar.
Bencana Gempa Bumi terbesar pernah terjadi di Jepang pada tahun 2011 dengan kekuatan 9.0 magnitudo.
Daftar isi
Pengertian Gempa Bumi
Pengertian gempa Bumi adalah getaran yang terjadi pada bagian permukaan Bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi dari bagian dalam Bumi secara tiba-tiba, yang membuat gelombang seismik.
Gempa Bumi disebabkan oleh adanya pergerakan lempengan Bumi.
Frekuensi sebuah wilayah mengacu pada macam dan ukuran gempa yang terjadi dalam beberapa periode tertentu.
Moment magnitudo merupakan bentuk skala gempa yang biasa digunakan untuk semua dunia.
Sedangkan, skala richter adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium nasional yang diukur pada skala besarnya lokal yaitu 5 magnitude. Kedua skala tersebut memiliki rentang angka yang valid.
Jenis Gempa Bumi
Setelah mengetahui pengertian gempa Bumi, selanjutnya Anda perlu mengetahui apa saja jenis-jenis gempa.
Gempa Bumi dibagi atas beberapa jenis berdasarkan kedalaman dan penyebabnya.
Simak informasinya sebagai berikut:
1. Berdasarkan Kedalaman
Gempa Bumi bisa terjadi karena adanya aktivitas magma yang umumnya disebabkan oleh letusan gunung berapi. Jika aktivitas tersebut semakin tinggi, maka ledakan yang keluar juga akan semakin kencang.
Kondisi ini mampu menekan permukaan Bumi, sehingga menyebabkan gempa. Fenomena ini membuat daerah sekitar gunung berapi mampu merasakan gempa.
Kedalaman pusat tekanan dapat mempengaruhi frekuensi serta besaran gempa yang terjadi. Untuk itu simaklah beberapa jenis gempa Bumi berdasarkan kedalamannya.
a. Gempa Bumi Menengah
Jenis gempa ini memiliki hiposentrum yang berada di antara 60-300 km di bawah permukaan Bumi.
Jenis gempa ini biasanya hanya akan menimbulkan kerusakan ringan dan tidak berbahaya.
Getaran yang diakibatkan oleh getaran ini tidak terlalu terasa.
b. Gempa Bumi Primer
Gempa ini disebabkan oleh adanya gelombang primer yang terjadi pada permukaan Bumi.
Gelombang primer adalah getaran yang merambat melalui tubuh Bumi dengan kecepatan sekitar 7-14 km/detik.
Getaran tersebut juga berasal dari hiposentrumnya.
c. Gempa Bumi Dalam
Gempa ini memiliki hiposentrum yang berada lebih dari 300 km di bawah kerak Bumi, sehingga kondisinya mencapai kedalaman yang sangat dalam.
Jenis gempa ini umumnya tidak terlalu berbahaya, karena sebagian besar getaran mampu diredam di dalam bagian kerak Bumi.
d. Gempa Bumi Dangkal
Titik sumber gempa ini berada pada posisi kurang lebih dari 60 km dari permukaan Bumi.
Kedalaman getaran yang tidak terlalu jauh membuat jenis gempa ini disebut dangkal.
Kerusakan yang disebabkan oleh jenis gempa ini bisa cukup besar karena tidak terdapat media lain yang berfungsi meredamnya.
e. Gempa Bumi Sekunder
Jenis gempa ini berasal dari gelombang transversal yang berjalan dan merambat.
Contohnya adalah ketika gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang, sehingga getaran yang terjadi sekitar 4-7 km/detik.
Gelombang sekunder tidak dapat merambat melewati lapisan cair.
Gelombang ini hanya bisa merambat pada benda padat yaitu permukaan Bumi.
[onphpid_related_posts]
2. Berdasarkan Penyebab
Terdapat beberapa penyebab atau faktor yang memicu terjadinya gempa Bumi. Apa saja jenis gempa berdasarkan penyebabnya?
Simak uraiannya sebagai berikut:
a. Gempa Bumi Tumbukan
Gempa bisa terjadi karena tumbukan asteroid atau meteor yang terjatuh ke Bumi.
Jenis gempa ini memang jarang terjadi, namun tumbukan dapat menyebabkan gempa dalam ukuran sedang.
b. Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Api)
Magma yang terdapat pada bagian dalam gunung berapi dapat menjadi penyebab terjadinya gempa Bumi.
Dalam beberapa kondisi tertentu, magma tersebut akan mendidih sebelum akhirnya meletus.
Apabila tingkat keaktifannya semakin tinggi, maka timbulnya ledakan akan semakin besar. Hal tersebut menentukan seberapa besar gempa yang terjadi.
Getaran gempa Bumi ini biasanya hanya terasa di sekitar gunung berapi dalam radius tertentu.
c. Gempa Bumi Tektonik
Jenis gempa ini disebabkan oleh adanya aktivitas pergeseran lempengan tektonik yang terjadi secara mendadak dan memiliki kekuatan yang beragam.
Gempa bisa terjadi jika pergeseran terjadi dalam skala besar maupun kecil, tergantung dari kondisinya.
Dalam skala ini, gempa yang terjadi dapat merusak alam, mulai dari yang terdekat dengan sumber gempa hingga menjalar ke beberapa bagian lainnya.
Hal tersebut terjadi karena pergeseran terjadi dan membuat tekanan terjadi secara merambat.
d. Gempa Bumi Buatan
Gempa ini terjadi akibat aktivitas yang dilakukan oleh manusia, seperti ledakan dinamit, nuklir, percobaan ilmiah lainnya, atau ledakan besar yang mengakibatkan getaran di permukaan Bumi.
Jenis gempa seperti ini bisa diatasi dan dihindari dengan cara mengurangi aktivitas yang dapat membahayakan permukaan Bumi.
e. Gempa Bumi Runtuhan
Jenis gempa bumi yang satu ini umumnya terjadi pada daerah kapur atau daerah pertambangan. Jenis gempa seperti ini tidak terlalu sering terjadi dan umumnya hanya bersifat lokal.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Beberapa kondisi merupakan kondisi Bumi bisa menjadi penyebab utama terjadinya gempa Bumi di sebuah daerah.
Kondisi tersebut akan menentukan seberapa besar gempa Bumi yang terjadi.
Penyebab terjadinya juga dapat mempengaruhi besarnya gempa dan dampak yang diakibatkannya.
Berikut beberapa penyebab gempa Bumi:
1. Pembesaran Lempengan Bumi
Pembesaran lempengan pada Bumi bisa menyebabkan gempa Bumi, karena dalam peristiwa tersebut terjadi juga pelepasan energi dalam jumlah yang besar.
Pembesaran membuat lempengan Bumi saling menjauhi satu dengan yang lainnya, sehingga mampu memicu terjadinya gempa Bumi.
Ketika kedua lempengan mulai menjauh, maka akan terbentuk lempengan baru di antara keduanya.
Lempengan baru tersebut biasanya memiliki berat jenis yang lebih kecil dibandingkan lempengan yang sebelumnya.
Namun, lempengan baru tersebut nantinya akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama.
Dengan begitu, akan terjadi pergerakan ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang besar.
2. Tekanan pada Permukaan Bumi
Umumnya gempa Bumi terjadi akibat lapisan energi memberikan tekanan terhadap permukaan, sehingga menyebabkan lempengan Bumi menjadi bergerak.
Semakin lama tekanan yang terjadi, maka akan semakin besar pergeseran yang terjadi.
Kondisi tersebut akhirnya mencapai batas atau keadaan dimana tidak bisa tertahan lagi oleh penggiringan lempengan.
Saat itulah gempa Bumi terjadi.
3. Pergerakan Magma Dalam Gunung Berapi
Gempa Bumi bisa menjadi salah satu gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Akibat adanya pergerakan magma yang terjadi pada gunung berapi, membuat gempa terjadi terlebih dahulu sebelum gunung mengeluarkan magma.
4. Peledakan Bahan Peledak
Uji coba peledakan bahan peledak mampu mengakibatkan gempa Bumi para beberapa wilayah.
Para ilmuwan di beberapa negara memonitor tes rahasia senjata nuklir. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh pemerintah.
Gempa Bumi yang diakibatkan karena faktor manusia seperti ini disebut dengan seismisitas terinduksi.
Pelepasan energi secara tiba-tiba yang dilakukan mampu menghasilkan tekanan yang besar, sehingga membuat lempengan Bumi menjadi bergerak.
5. Gerakan Lempengan yang Saling Mendekat
Fenomena ini pergeseran dua lempengan yang saling mendekat bisa berdampak pada terbentuknya gunung, seperti yang terjadi pada Gunung Everest.
Gunung tersebut memiliki tinggi yang terus bertambah akibat terjadinya gerakan lempeng di bawah yang semakin lama kian mendekat dan saling bertumpuk.
Umumnya gempa Bumi dapat terjadi pada perbatasan lempengan tersebut.
Dengan mempelajari pengertian gempa Bumi, jenis, dan penyebabnya, Anda bisa lebih memahami secara detail, bahwa fenomena gempa Bumi tidak selamanya disebabkan oleh kondisi alam.
Namun, peristiwa ini juga bisa terjadi akibat tindakan manusia.