Deskripsi: Pengertian Drama, unsur, dan jenis-jenisnya.
Pernahkah Anda melihat sebuah pertunjukan yang luar biasa menarik dan mengesankan, namun tidak tahu istilah yang menggambarkan pertunjukan tersebut?
Jika Anda pernah menyaksikan beberapa orang berdialog di atas panggung dan memainkan perannya, maka itulah yang disebut pengertian drama.
Drama adalah sebuah karya naratif, biasanya fiksi atau bisa juga dari kisah nyata yang kemudian dipertunjukkan.
Drama pada umumnya menampilkan berbagai karakter tokoh dengan perannya di sebuah panggung dan menghibur banyak penonton.
Daftar isi
Pengertian Drama
Drama adalah gubahan prosa atau puisi yang disulap menjadi pertunjukan di atas panggung. Cerita berkembang melalui interaksi antara karakternya dan diakhiri dengan pesan untuk penonton.
Drama juga bisa diartikan sebagai sebuah karya tulis yang disajikan secara artistik dengan menggunakan dialog. Sebuah drama menampilkan karakter dengan aspek yang menarik untuk ditampilkan kepada para penonton.
Drama sangat mirip dengan cerita pendek (cerpen) karena yang juga terdiri dari karakter, plot, latar, dan juga setting.
Namun, untuk cerpen dan novel memiliki batasan karena tidak ditampilkan di depan penonton, sedangkan cerita di dalam drama sendiri dibawakan di atas panggung.
Unsur-Unsur Drama
1. Tema
Tema sebuah drama mengacu pada ide utamanya. Tema dapat dinyatakan dengan jelas melalui dialog atau tindakan.
Unsur ini merupakan cara pandang yang menjadi dasar cerita atau pelajaran moral yang dipelajari oleh karakter.
Tema merupakan poin penting dalam drama karena memberikan pesan kepada penontonnya.
Misalnya, kisah sebuah drama yaitu tentang bagaimana kekuatan cinta dan pengorbanan tanpa pamrih bisa membawa kebahagian pada tokoh utamanya, maka tema dari drama itu adalah cinta.
2. Karakter
Karakter memainkan peran penting dalam drama, baik itu karakter utama maupun hanya pendukung. Deskripsi singkat dari setiap karakter harus dimasukkan dalam drama.
Setiap karakter dalam sebuah drama memiliki kepribadiannya sendiri dan mempunyai perannya masing-masing.
Aktor dalam drama memiliki tanggung jawab untuk menghidupkan karakter. Karakter utama dalam drama disebut dengan protagonis.
Karakter ini mewakili tema besar dari drama yang hendak ditampilkan. Sementara karakter yang memusuhi aktor protagonis ini disebut dengan antagonis.
Adapula beberapa karakter lainnya yang memainkan peran pendukung di sepanjang cerita, untuk menambah nilai dari drama yang ditampilkan.
Kadang, karakter-karakter ini sangat membantu dalam membuat penonton fokus pada tema drama atau karakter utama. Cara karakter dalam drama digambarkan dan dikembangkan sebagai penokohan.
3. Plot
Plot terdiri dari eksposisi, alur naik atau belakang, klimaks, dan resolusi. Setelah eksposisi, muncul konflik utama dan akhirnya ada resolusi yang memberikan kesimpulan dari klimaks drama.
Pada dasarnya, plot adalah alur yang diceritakan dalam drama.
Nilai hiburan dari sebuah drama sangat bergantung pada urutan kejadian dalam cerita atau plot ini.
Hubungan antara peristiwa dan karakter di dalamnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari plot.
Apa yang dilakukan oleh masing-masing karakter, bagaimana aktor berinteraksi, jalan hidup aktor seperti yang diceritakan dalam drama, dan apa yang terjadi pada tokoh karakter ini, semua merupakan plot.
Pertarungan antara dua tokoh, hubungan antar tokoh, pergumulan dengan diri sendiri, dilema, atau segala bentuk konflik satu tokoh dengan dirinya atau tokoh lain dalam lakon, ikut membentuk alur cerita.
Ceritanya terungkap melalui serangkaian insiden yang memiliki hubungan sebab-akibat.
Umumnya, sebuah cerita dimulai dengan mengungkap masa lalu atau latar belakang tokoh utama dan tokoh lainnya, kemudian muncullah titik konflik dan diakhiri dengan sebuah solusi dan kesimpulan.
4. Dialog
Kisah sebuah drama diangkat melalui dialog. Cerita tersebut dinarasikan kepada penonton melalui interaksi antar tokoh yang berbentuk dialog.
Isi dari dialog dan kualitas penyampaiannya memiliki peran utama dalam menciptakan pengaruh drama terhadap penonton.
Melalui dialog antar karakter itulah, cerita dalam drama dapat dipahami. Dialog amatlah penting dalam mengungkap kepribadian karakter-karakter setiap tokoh.
Kata-kata yang digunakan, aksen, nada, pola bicara, dan bahkan jeda dalam dialog mengungkapkan banyak hal tentang karakter, dan membantu mengungkapkan sosok dari karakter itu.
5. Setting
Setting adalah waktu dan tempat sebuah cerita dibuat. Setting merupakan salah satu bagian dalam drama yang penting.
Setting atau waktu terjadinya peristiwa-peristiwa dalam drama mempengaruhi tokoh dalam penampilan dan kepribadiannya.
Setting waktu dapat mempengaruhi tema utama drama, masalah yang diangkat, konflik, dan interaksi antar karakter.
6. Performa
Performa adalah elemen penting lain dari drama, karena pengaruh sebuah cerita terhadap penonton sangat dipengaruhi oleh penampilan para aktornya.
Ketika konsep drama yang ditulis telah diubah menjadi sebuah pertunjukan panggung, maka para aktor harus melakukan akting maksimal untuk peran yang ditampilkan.
Cara aktor menggambarkan karakter yang ditugaskan kepada mereka, dan cara mereka menampilkan pertunjukan final adalah beberapa faktor penting yang menentukan dampak drama tersebut.
Apakah performa seorang aktor sesuai dengan peran yang dimainkan, dan seberapa baik dia menggambarkan kepribadian karakter adalah penentu seberapa baik drama tersebut akan berkesan oleh penonton.
7. Musik
Musik dalam drama mencakup penggunaan suara dan ritme dalam dialog, serta komposisi backsound yang digunakan dalam drama.
Lagu dan efek suara yang digunakan harus melengkapi situasi dan karakter tokoh drama di dalamnya.
Jenis efek suara atau musik harus ditempatkan dengan tepat untuk melengkapi performa akting para tokoh. Musik dan liriknya harus sesuai dengan tema drama tersebut.
Adegan yang diiringi dengan musik akan menjadi lebih menarik bagi penonton.
8. Elemen Visual
Jika dialog dan musik adalah aspek drama yang dapat didengar, elemen visual berkaitan dengan adegan, kostum, dan efek khusus yang digunakan oleh para aktor. Elemen visual drama harus memberikan daya tarik visual di atas panggung.
Aktor harus menggunakan kostum dan riasan dengan menyesuaikan pada karakter yang diperankan. Efek khusus yang digunakan aktor harus menonjolkan karakter cerita yang sedang disorot.
[onphpid_related_posts]
Jenis-jenis Drama
1. Tragedi
Sebuah drama yang ditulis berdasarkan masalah sosial, agama, atau pribadi dengan plot menyedihkan disebut tragedi. Dalam tragedi, serangkaian cerita dikembangkan menjadi berbagai karakter yang mewakili cerita tersebut.
Tokoh protagonis membawa jalan cerita yang tragis dan terkadang berakhir dengan nasib malang dan menyedihkan.
2. Komedi
Komedi menampilkan jalan cerita yang lucu dan menggelitik. Karakter dalam drama dengan genre ini direpresentasikan dengan cara yang lucu dan tidak masuk akal.
3. Melodrama
Dalam melodrama, karakter protagonis menjadi korban dari situasi yang menyedihkan. Nah, dalam genre drama satu ini, karakter baik dan buruk disajikan dengan jelas.
4. Tragikomedi
Jenis drama ini menggambarkan kehidupan atau situasi secara realistis. Di sini, karakter dan plot berakhir dengan cara yang tidak terduga.
Singkatnya, jenis drama ini adalah campuran dari tragedi dan komedi.
Pada intinya, pengertian drama adalah memberikan sebuah pertunjukan berisi dialog, plot, dan karakter kepada penonton dengan jalan cerita yang menghibur.
Drama yang bagus bisa dikatakan sukses jika bisa diterima oleh penonton dan memberikan kesan yang mendalam.