Pengertian Etika

Deskripsi: Pengertian Etika, Ciri-ciri, Jenis, dan Fungsinya.


Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah etika, bukan? Namun, sudahkah Anda tahu pengertian etika?

Etika merupakan peraturan yang dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk mengetahui apa itu etika dan jenis-jenisnya, simak informasi ini hingga akhir.

pengertian etika
pengertian etika

Pengertian Etika

Secara umum, etika merupakan sebuah aturan, norma, tindakan, dan moral yang ada di dalam lingkungan masyarakat, yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk bertindak dan berperilaku.

Etika juga menjadi acuan baik dan buruknya perilaku, sehingga kehidupan masyarakat menjadi tertib dan teratur. Nah, berikut beberapa pendapat ahli mengenai arti etika:

1. Aristoteles

Menurut Aristoteles etika dapat dibagi menjadi dua, yaitu terminus technicus dan manner and custom.

Terminus technicus merupakan etika yang dipelajari dalam bentuk ilmu pengetahuan, untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan tingkah laku dan perbuatan manusia.

Sementara itu, manner and custom adalah etika yang digunakan untuk mempelajari hubungan adat istiadat dan tata caranya.

2. Sumaryono

Pengertian etika menurut Sumaryono yaitu studi mengenai kebenaran suatu tindakan berdasarkan kodrat yang melekat.

3. Fagothey

Fagothey menyatakan bahwa etika merupakan studi mengenai suatu kehendak yang ada di dalam diri manusia, yang berhubungan dengan benar dan salah dalam pengambilan suatu tindakan.

4. Franz Magis Suseno

Franz juga mengemukakan pendapatnya mengenai arti etika sebagai sebuah ilmu orientasi yang memberikan arahan pada setiap tindakan atau perilaku manusia.

Dengan adanya etika inilah kehidupan manusia akan lebih terarah dan teratur sehingga tercipta kedamaian.

Mungkin Anda sering mengira bahwa pengertian etika sama dengan etiket, bukan? Padahal sebenarnya antara etika dengan etiket memiliki pengertian yang berbeda.

Etika merupakan sebuah niat atau perbuatan mengenai baik buruknya suatu tindakan beserta akibat yang diterima.

Sementara itu, etiket merupakan cara untuk melakukan perbuatan yang benar sesuai dengan yang diharapkan dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.

Etika merupakan sesuatu yang timbul dari nurani (batiniah) yang timbul dari kesadaran diri, sedang etiket merupakan sikap lahiriah (formalitas).

Etika juga memiliki sifat absolut, artinya setiap orang yang melakukan perbuatan baik akan mendapatkan pujian dan setiap perbuatan buruk akan mendapat sanksi atau hukuman.

Sedangkan untuk etiket bersifat relatif, sehingga antara satu budaya dengan budaya lain mungkin akan berbeda.

[onphpid_related_posts]

Ciri-Ciri Etika

Sebagai penentu baik dan buruknya suatu perilaku, etika memiliki ciri atau karakteristik tersendiri. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari etika:

1. Absolut (Mutlak)

Etika memiliki ciri-ciri absolut atau mutlak artinya etika berlaku untuk siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Etika merupakan prinsip yang tidak bisa ditawar dan tidak bisa berubah-ubah.

Oleh karena itu, mencuri atau membunuh merupakan tindakan yang tidak bermoral apapun alasannya.

2. Berkaitan dengan Perbuatan dan Perilaku Manusia

Etika berkaitan erat dengan perbuatan dan perilaku manusia yang terbentuk secara alami. Perbuatan atau perilaku yang buruk akan dianggap sebagai etika yang buruk begitu pula sebaliknya.

Apabila perbuatan dan perilaku yang dilakukan baik, maka dianggap sebagai etika yang baik.

3. Berlaku Tanpa Disaksikan

Meskipun tidak disaksikan oleh orang lain, etika akan tetap berlaku karena berhubungan dengan prinsip dasar hidup manusia dan hati nurani.

Sebagai contoh misalnya Anda mencuri barang tanpa diketahui orang lain. Hal tersebut tetaplah melanggar etika, meskipun tidak diketahui aparat penegak hukum.

4. Cara Pandang Batiniah

Etika merupakan cara pandang batiniah yang berkaitan dengan baik buruknya suatu tindakan atau perilaku manusia. Etika ini umumnya sudah dipelajari sejak kecil, sehingga seiring bertambahnya usia dan kedewasaan seseorang, ia akan tahu mana yang baik dan mana yang buruk.

Jenis-Jenis Etika

Setelah memahami pengertian etika dan cirinya, etika juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu etika teologis dan etika filosofis.

Berikut ini merupakan jenis-jenis etika beserta penjelasannya:

1. Etika Teologis

Etika teologis berkaitan erat dengan agama dan ajaran agama yang ada di dunia.

Ada dua hal yang perlu diingat dari etika teologis ini yaitu tidak dibatasi oleh satu agama saja, namun mencakup semua agama yang ada di dunia.

Pasalnya, setiap agama tentu memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Etika teologis adalah bagian dari etika umum yang banyak diketahui dan diterapkan dalam kehidupan. Etika umum mencakup banyak hal dengan unsur-unsur yang tidak terbatas.

Karena itulah, secara tidak langsung etika teologis dapat dipahami dengan cara memahami etika umum atau sebaliknya.

2. Etika Filosofis

Etika filosofis merupakan etika yang sumbernya berasal dari aktivitas berpikir manusia. Etika jenis ini juga menjadi bagian dari filsafat yaitu sebuah bidang ilmu yang mengutamakan pikiran manusia.

Etika memiliki dua sifat antara lain sebagai berikut ini:

  • Non-empiris

Sebagai bagian dari ilmu filsafat, etika memiliki sifat non empiris yang artinya etika merupakan bagian yang melampaui hal-hal nyata atau konkret. Dengan demikian, etika seolah-olah seperti menanyakan penyebab dari gejala-gejala konkret.

  • Empiris

Etika juga bersifat empiris yang artinya etika memiliki keterkaitan dengan hal-hal yang konkret atau nyata. Sebagai contoh misalnya filsafat hukum yang membahas mengenai hukum dan hal-hal seputar itu.

Selain kedua sifat yang sudah disebutkan, etika juga tergolong sebagai cabang filsafat praktis. Pasalnya, memiliki hubungan secara langsung dengan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan oleh manusia.

Fungsi Etika

Setelah memahami mengenai pengertian dan jenis-jenisnya, etika juga memiliki beberapa fungsi. Berikut ini merupakan fungsi dari etika:

  • Sebagai tempat untuk memperoleh orientasi kritis yang berhadapan atau berkaitan dengan berbagai moralitas di lingkungan masyarakat yang cukup membingungkan.
  • Sebagai sarana untuk memperlihatkan suatu keterampilan intelektual yaitu keterampilan untuk melakukan dan membuat argumentasi secara kritis dan rasional.
  • Sebagai orientasi etis yang dibutuhkan dalam pengambilan sikap yang wajar dan sesuai norma pada situasi atau suasana pluralisme.

Manfaat Etika

Sebagai suatu aturan, norma, dan acuan dalam menentukan baik buruknya sebuah tindakan, etika juga bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Berikut ini merupakan manfaat dari etika:

  • Dapat membantu membangun sebuah pendirian dalam keberagaman pandangan dan moral yang tumbuh di dalam lingkungan masyarakat.
  • Dapat membantu individu untuk membedakan perilaku mana yang baik dan yang buruk, atau membedakan mana yang boleh diubah dan yang tidak boleh diubah.
  • Dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan moralitas atau permasalahan sosial lainnya yang membingungkan, sehingga dapat ditangani dengan tepat menggunakan pemikiran yang kritis dan sistematis.
  • Dapat menggunakan akal dan penalaran secara sistematis dan teratur (step by step) sebagai acuan dan dasar pijak dalam menentukan tindakan/perilaku. Sehingga, bukan didasarkan pada perasaan atau pola pikir subjektif yang dapat merugikan banyak pihak.
  • Dapat digunakan untuk mengamati dan menyelidiki suatu masalah hingga ke akar permasalahan. Dengan begitu, manusia tidak hanya sekadar ingin tahu saja tanpa mempedulikannya, namun benar-benar bertindak untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Pengertian etika beserta ciri dan jenisnya seperti yang sudah dijelaskan pasti telah memberikan pengetahuan baru bagi Anda.

Dengan adanya etika, setiap individu akan memiliki kesadaran akan baik dan buruknya suatu tindakan atau perilaku, sehingga hidup menjadi lebih tertib dan teratur.

About Zain Bagas

Berubah itu beresiko, tidak berubah sama sekali lebih beresiko. Be better!!

Check Also

Pengertian Banjir

Deskripsi: Pengertian Banjir, jenis-jenis, penyebab, dampak dan pencegahan banjir. Banjir merupakan peristiwa cuaca buruk alami …