Deskripsi: Pengertian nasionalisme, prinsip dasar, ciri-ciri, faktor, jenis-jenis, dan contoh sikap nasionalisme.
Paham nasionalisme di Indonesia semakin dikenal luas sejak presiden pertama RI, yaitu Ir. Soekarno. Beliau secara aktif menegaskan pentingnya bagi sebuah bangsa untuk memiliki nasionalisme.
Meskipun begitu, ternyata tidak banyak yang benar-benar paham pengertian nasionalisme.
Secara sederhana, nasionalisme bisa diartikan sebagai paham cinta tanah air, bangsa, negara yang diwujudkan melalui sikap dan aksi nyata.
Akan tetapi, realita penerapan nasionalisme di Indonesia hari ini begitu masih kurang, karena tidak mencerminkan semangat kebangsaan yang sesungguhnya.
Daftar isi
Pengertian Nasionalisme
Pengertian nasionalisme secara umum adalah sebuah paham kebangsaan masyarakat pada negara, dimana paham tersebut lahir atas dasar kesadaran serta semangat cintah air, yang kemudian diwujudkan dalam wujud sikap dan tindakan seorang individu atau masyarakat.
Di sisi lain, nasionalisme juga bisa dipahami sebagai suatu pemahaman komunitas masyarakat mengenai bangsa yang mempunyai keselarasan wilayah, budaya, dan kesamaan tujuan serta cita-cita. Dengan begitu, timbullah perasaan hendak mempertahankan bangsa dan negara.
Pengertian Nasionalisme Menurut Ahli
1. Lothrop Stoddard
Nasionalisme memiliki pengertian sebagai suatu hal yang dipercaya oleh sekelompok orang jika mereka mempunyai rasa kebersamaan sebagai satu bangsa.
Kemudian, bangsa itu sendiri merupakan sebuah kesatuan komunitas yang disebut masyarakat.
2. Hans Kohn
Kohn mengungkapkan, bahwa nasionalisme adalah sebuah paham yang memiliki pendapat jika kesetiaan seseorang harus diserahkan pada negara kebangsaan.
Jadi, bisa dikatakan apabila nasionalisme sebagai bentuk rasionalisasi yang terbentuk oleh kesadaran nasional.
3. Ernest Renan
Menurut Renan, pengertian nasionalisme merujuk pada keinginan individu untuk mewujudkan kesatuan tujuan sebuah negara. Tujuan tersebut adalah merealisasikan persatuan bangsa dan negara, sehingga tidak bisa dimasuki oleh kepentingan asing.
[onphpid_related_posts]
Prinsip Dasar Nasionalisme
1. Kesatuan Nasib
Salah satu prinsip dasar lahirnya paham nasionalisme adalah karena kesamaan nasib, dimana suatu komunitas masyarakat mempunyai perasaan senasib.
Dalam artian, mengalami proses sejarah serupa, sehingga jiwa nasionalisme tumbuh secara sendirinya.
2. Kesatuan Budaya
Keragaman budaya yang dimiliki oleh sebuah bangsa harus bisa dijaga dan dilestarikan.
Di sisi lain, kekayaan budaya lokal juga diangkat dan dipromosikan, sehingga menjadi bagian dari aset nasional untuk mempersatukan bangsa yang terdiri atas kebudayaan berbeda.
3. Kesatuan Sejarah
Peristiwa yang terjadi di masa lampau adalah latar belakang lahirnya paham nasionalisme. Ini dapat dilihat dari proses perjuangan pahlawan saat merebut kemerdekaan.
Secara tidak disadari, prinsip ini akan memberikan kesadaran terhadap setiap individu di negara tersebut.
4. Kesatuan Rohani
Prinsip ini didasarkan persamaan cita-cita atau tujuan yang dicapai oleh sebuah bangsa.
Dalam kesatuan rohani, setiap individu bersatu atas dasar apa yang diyakini tanpa harus memaksakan pendapat orang lain. Hal ini sudah tertulis dalam Pancasila.
Ciri-Ciri Nasionalisme
Rasa nasionalisme pada sebuah bangsa memiliki beberapa karakteristik tertentu yang mudah dikenali oleh bangsa lain.
Beberapa ciri-ciri umum nasionalisme antara lain sebagai berikut:
- Berdiri suatu organisasi berbentuk modern, namun menjunjung tinggi kepentingan nasional
- Setiap individu memiliki rasa rela berkorban demi cita-cita bangsa serta negara
- Semangat persatuan dan kesatuan yang tidak bisa ditawar
- Menjunjung kedaulatan rakyat, dimana kekuasaan merupakan amanah rakyat
- Menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang sangat penting, karena kecerdasan bangsa adalah tujuan utama
- Memiliki rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air
- Rasa bangga menjadi bagian dari sebuah bangsa
Faktor yang Mendorong Lahirnya Paham Nasionalisme
Mengetahui pengertian nasionalisme, prinsip dasar, dan ciri-cirinya saja tidak cukup. Setiap individu yang mengaku menganut paham ini juga harus tahu faktor apa saja yang mendorong lahirnya nasionalisme.
Beberapa faktor tersebut di antaranya ada di bawah ini:
Faktor Internal:
- Kembalinya masyarakat terpelajar dan golongan tengah
- Mengalami penderitaan yang sama di berbagai aspek kehidupan
- Semangat besar untuk keluar dari jeratan imperialisme
- Pengaruh dari kaum peranakan
Faktor Eksternal:
- Momentum kemenangan Jepang terhadap Rusia
- Lahirnya gerakan baru di berbagai negara
- Munculnya paham pan-islamisme
- Lahir ideologi modern Eropa, seperti liberalisme, nasionalisme, komunisme & humanisme
Jenis-Jenis Nasionalisme
Paham negara nasionalisme terbagi atas beberapa jenis atau bentuk berbeda. Untuk lebih rincinya, maka bisa langsung menyimak jenis-jenis nasionalisme di bawah ini:
1. Nasionalisme Kewarganegaraan (Nasionalisme Sipil)
Teori yang dikemukakan Jean Jacques Rousseau ini menyebutkan, bahwa negara mendapatkan kebenaran politik berdasarkan pilihan rakyat atau kehendak rakyat.
Jadi, pemerintah hanya menjadi perwakilan politik yang menjalankan amanat dari rakyat.
2. Nasionalisme Budaya
Negara memperoleh suatu kebenaran politik berdasarkan persamaan budaya yang dimiliki oleh masyarakatnya, bukan merupakan sifat keturunan, seperti ras dan warna kulit.
Contoh penganut paham nasionalisme budaya adalah masyarakat Tionghoa.
3. Nasionalisme Romantik (Nasionalisme Identitas / Nasionalisme Organik)
Kebenaran politik diperoleh negara secara organik atau semulajadi. Dengan kata lain, hasil dari suatu ras atau bangsa.
Nasionalisme romantik sangat bergantung pada budaya etnis dengan idealisme romantik (rekayasa kisah tradisional dalam konsep nasionalisme romantik).
4. Nasionalisme Etnis
Negara mendapat kebenaran politik dari etnis masyarakat atau budaya asal sebuah komunitas masyarakat. Paham ini dikembangkan Johann Gottfried von Herder, dimana Herder mengenalkan konsep “Volk” atau yang berarti rakyat.
5. Nasionalisme Kenegaraan
Paham ini merupakan variasi baru dari nasionalisme kewarganegaraan dan dalam banyak kasus dikombinasikan dengan nasionalisme etnis.
Jenis ini mengedepankan rasa nasionalistik yang kuat serta hak universal dan kebebasan sebagai keutamaannya.
6. Nasionalisme Agama
Negara mendapatkan legitimasi politik berdasarkan pada persamaan agama. Meskipun begitu, nasionalisme agama tidak jarang dicampuradukkan dengan jenis nasionalisme etnis.
Contoh negara yang menerapkan paham ini adalah Irlandia, India, dsb.
Contoh Sikap Nasionalisme
Sikap sebagai seorang nasionalis bukan hanya diucapkan dalam bentuk kata-kata, namun juga membutuhkan real action.
Di bawah ini adalah beberapa contoh sikap yang merupakan cerminan dari jiwa nasionalisme tinggi dan wajib dimiliki oleh semua nasionalis, khususnya di Indonesia:
- Berjiwa tanah air dan mendahulukan kepentingan bangsa serta negara
- Mempunyai solidaritas tinggi kepada masyarakat dari seluruh lapisan
- Bertanggung jawab dan rela berkorban tanpa pamrih
- Menentang kepentingan asing yang ingin menguasai sumber daya alam dan sumber daya manusia di Indonesia
- Mempunyai jiwa ksatria
- Rela berkorban waktu, tenaga, pikiran, dan harta benda demi kemaslahatan bersama
- Tahan banting dalam kondisi apapun
- Memiliki semangat untuk menjaga kesatuan dan persatuan
- Mempunyai rasa percaya diri dalam melakukan hal-hal positif
Cara Menumbuhkan Sikap Nasionalisme
Sikap nasionalisme memang seharusnya sudah dipupuk sejak usia dini, sehingga generasi muda memiliki jiwa nasionalis ketika tumbuh dewasa.
Berikut ini adalah beberapa cara sederhana untuk menumbuhkan nasionalisme:
- Mengenal aneka ragam budaya di berbagai daerah
- Selalu menggunakan produk buatan lokal atau dalam negeri
- Mempelajari mengenai sejarah bangsa
- Melestarikan berbagai permainan tradisional
- Memupuk sikap toleransi
Setelah paham akan pengertian nasionalisme, dan bagaimana cara memupuk nasionalisme tersebut, hendaknya setiap individu yang menjadi bagian dari bangsa Indonesia tergerak untuk mengkampanyekan pentingnya berjiwa nasionalis.
Dengan demikian, keutuhan negara tetap terjaga.