Deskripsi: Pengertian Open Source, Kelebihan dan Kekurangan, Sistem Operasi Open Source, Contoh Aplikasi Open Source.
Software yang kita unduh dan kita gunakan terkadang memiliki error atau bug yang membuat kinerjanya tidak sempurna. Error atau bug inilah yang membuat suatu software atau aplikasi mendapatkan update secara berkala.
Sehingga, jika pengguna ingin error tersebut bisa diatasi, pengguna harus menunggu hingga ada update diberikan oleh pihak pengembang.
Namun, tidak semua software berlaku seperti itu. Ada juga software yang diberi lisensi open source. Yakni, sebuah software bebas dikembangkan oleh semua kalangan termasuk Anda.
Sehingga, tidak perlu menunggu update dari developer untuk mengatasi bug jika bisa mengatasinya sendiri, pengertian open source akan dibahas pada artikel ini lebih luas lagi.
Daftar isi
Pengertian Open Source
Open source adalah sebuah istilah yang digunakan untuk software atau perangkat lunak yang bisa didapatkan secara bebas dengan membuka source code softwarenya kepada pengguna.
Pengguna dapat melihat cara kerja, mengembangkan, menyempurnakan, bahkan mengurangi kegunaan software sesuai dengan kebutuhannya dengan lisensi open source.
Skema open source hadir dengan dorongan untuk bebas berkarya tanpa ada intervensi berpikir dari pihak lain.
Dengan begitu, kontribusi dari berbagai pihak dalam mengembangkan suatu software dapat berjalan maksimal. Kebebasan yang diberikan tentu harus dibarengi juga dengan tanggung jawab dari pihak-pihak terkait.
Apa Keunggulan dan Kekurangan dari Open Source?
Sebuah software biasanya dirilis dalam bentuk aplikasi berbayar. Penggunanya harus membayar sebesar nominal tertentu untuk bisa menggunakannya.
Dan meskipun bisa free trial beberapa hari, tetap saja kita perlu membayarnya untuk mendapatkan fitur secara utuh. Meskipun telah membayarnya, software dengan kode sumber yang tertutup (close source) hanya dapat dikembangkan oleh pencipta atau perusahaannya saja.
Berbeda dengan software open source, keunggulan adalah siapapun bisa mengembangkan lagi software yang telah dirilis oleh pengembangnya.
Ketersediaannya memang tidak selalu gratis, tapi kelebihannya kita bisa membuka source code dan memodifikasinya secara gratis. Anda tidak perlu membayar biaya lisensi untuk dapat menggunakannya.
Cukup mudah untuk menemukan software open source ini di internet. Salah satu yang terkenal di kalangan para pengembang adalah Linux.
Sistem operasi ini bahkan menjadi basis pengembangan dari OS sejuta umat, yaitu Android.
[onphpid_related_posts]Baca juga: Pengertian Lisensi
Keunggulan Open Source
1. Legal
Secara hukum, Anda tidak melanggar apapun ketika menggunakan software open source tersebut untuk mengubah kode, menghilangkan fungsi tertentu dan membagikan kembali hasil kerja Anda di internet.
Hal berbeda akan berlaku untuk software dengan lisensi dari instansi tertentu. Anda akan terkena masalah pembajakan dan mendapatkan sanksi hukum.
2. Bebas Mengembangkan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa lisensi open source membebaskan siapapun untuk mempelajari source code dari software yang bersangkutan.
Hal itu akan memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagai siapa saja untuk mengembangkan software menjadi lebih baik lagi kedepannya.
3. Tidak Ada Piracy atau Pembajakan Software
Pengguna tidak perlu melakukan cara-cara ilegal atau melanggar hukum untuk menggunakannya karena disediakan secara gratis untuk menikmati semua fitur yang tersedia.
Cukup mengunduh saja pada situs-situs yang menyediakan software tersebut, maka dengan mudah Anda dapat menjalankannya di komputer.
4. Mengoptimalkan Penggunaan
Terkadang sebuah software dibuat sedemikian rupa dengan memberi banyak fitur di dalamnya. Namun, tak jarang fitur tersebut justru tidak terpakai dan menghabiskan banyak memori.
Dengan adanya pola open source ini, Anda bebas untuk menghilangkan fitur-fitur tersebut dan membuat software menjadi lebih cocok untuk kegunaan Anda.
Kekurangan Open Source
1. Tidak Adanya Dukungan Pendanaan
Ttentu dibutuhkan dana yang tidak sedikit dalam mengembangkan sebuah produk. Hal itu meliputi biaya faktor produksi dan juga pemasaran.
Sama halnya dengan pengembangan software, tanpa adanya dukungan dana yang cukup, akan membuat proses pengerjaannya cukup lama.
Selain itu, biaya pemasaran berguna juga untuk mengenalkan software pada pengguna umum. Karena seperti yang kita tahu, bahwa software open source lebih dekat dengan para pengembang.
Sehingga, cara beroperasinya sedikit berbeda dengan aplikasi umum yang berlisensi. .
2. Tampilan Antar Muka yang Berbeda
Pengembangan secara mandiri tentu akan berdampak pada tampilan antar muka sebuah software. Preferensi user interface antara pengembang dengan pengguna tentu saja akan berbeda.
Hal itu menjadi salah satu yang membuat software open source sulit diterima di kalangan yang lebih luas.
Peran pengguna umum dibutuhkan untuk melakukan riset atau pengujian dari sebuah software yang baru saja dikembangkan.
Jika yang berkontribusi dalam riset tersebut hanya pihak pengembang saja, tentu hasilnya akan kurang spesifik.
Sedangkan untuk melakukan riset tersebut dibutuhkan biaya pemasaran yang tidak sedikit.
Contoh Software Open Source
Software open source melibatkan berbagai pihak untuk mengembangkannya, sehingga tidak heran jika turunan dari aplikasi yang dihasilkan mencapai ribuan.
Berikut beberapa software open source yang cukup populer di antaranya.:
Sistem Operasi Open Source
Linux
Linux merupakan sistem operasi open source paling terkenal saat ini. Bahkan, OS ini merupakan basis pengembangan dari OS yang digunakan oleh masyarakat dunia, yaitu Android.
Berbagai software yang dibangun dari kernel Linux dapat ditemukan di suatu forum yang disebut Distributor Linux atau Distro Linux.
Distro Linux menawarkan berbagai sistem operasi ataupun perangkat lunak yang bisa digunakan oleh penggunanya.
Debian
Debian merupakan salah satu OS yang dikembangkan dari kernel Linux yang juga cukup populer. Sistem Operasi ini tergabung dari perangkat lunak berlisensi GNU. Sehingga disebut juga dengan Debian GNU/Linux. Debian juga terkenal akan kestabilannya.
Ubuntu
Salah satu distro Linux berbasis Debian yang penggunaannya untuk keperluan pribadi. Namun, OS ini juga banyak digunakan secara luas untuk versi servernya.
Software Open Source
Mozila Firefox
Salah satu browser yang cukup populer bahkan untuk pengguna umum yang dikembangkan secara terbuka adalah Mozila Firefox.
Aplikasi ini hadir lintas OS baik di Windows, MacOS, Linux hingga Android. Pertama kali dirilis pada tanggal 23 September 2002 dan mendapat sambutan cukup baik dari berbagai media tanggal 4 November 2004.
Open Office
Jika Anda mengenal Microsoft Word sebagai aplikasi perkantoran untuk menulis laporan, membuat tabel, dll., software open source menghadirkan aplikasi yang sama bernama Open Office.
Memiliki fungsi yang hampir sama dengan Ms. Word, aplikasi ini cukup diminati banyak kalangan. Salah satu alasan, karena memberikan layanan gratis.
GIMP
GIMP merupakan aplikasi pengolah gambar dan foto yang cukup bagus. Aplikasi ini bisa menjadi alternatif dari Corel Draw atau Photoshop, apabila Anda enggan membeli produk tersebut.
Selain itu, GIMP juga cukup ringan untuk dijalankan di beberapa OS seperti Windows, Linux dan MacOS.
Blender
Program pembuatan model animasi 3D yang juga cukup bagus dan menjadi alternatif bagi para animator selain Autodesk 3ds Max. Biasanya digunakan untuk membuat animasi kartun, karakter game atau objek bergerak lainnya.
Berdasarkan pengertian open source di atas, dapat disimpulkan bahwa software open source memungkinkan kita untuk mengembangkannya secara mandiri.
Sehingga untuk memaksimalkan penggunannya, setidaknya pengguna harus belajar tentang koding meskipun tidak wajib.