Deskripsi: Pengertian Produksi, tujuan, jenis dan faktor produksi.
Kata produksi sering sekali kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Kata produksi banyak dikaitkan dengan dunia industri.
Bahkan banyak orang yang beranggapan bahwa kegiatan produksi hanya dilakukan oleh pabrik industri. Apakah pengertian produksi memang benar demikian?
Apakah proses produksi memang hanya terjadi dalam dunia manufaktur saja?
Bagaimana dengan kegiatan sehari-hari manusia? Apakah juga terdapat unsur produksi di dalamnya?
Simak saja ulasan lengkap mengenai produksi hanya di bawah ini!
Daftar isi
Pengertian Produksi
Kata produksi sering muncul dalam ilmu ekonomi. Produksi sendiri bisa diartikan sebagai proses mengubah bahan baku atau bahan mentah menjadi barang yang punya nilai jual.
Karena itulah barang yang dihasilkan dari proses ini dikenal dengan istilah “produk”.
Namun, ada juga pengertian produksi yang lain. Misalnya produksi diartikan sebagai proses pengolahan bahan baku mentah.
Maksudnya proses ini mengubah bahan yang masih alami diambil dari alam, kemudian diubah menjadi bahan yang siap digunakan untuk produksi lain.
Contohnya seperti proses pengolahan getah karet yang berasal dari alam diubah menjadi biji karet yang siap guna untuk pembuatan produk ban.
Produksi juga bukan hanya digunakan pada bidang pembuatan barang saja. Proses produksi juga dikaitkan dengan pembuatan jasa atau layanan.
Proses produksi adalah awal mula mata rantai sebuah produk sampai ke tangan masyarakat. Prosesnya meliputi produksi, distribusi, kemudian konsumsi.
Barang atau jasa harus diproduksi dulu oleh produsen. Pasar penjualan tersebut adalah para konsumen.
Tujuan Proses Produksi
Proses produksi secara umum muncul akibat kebutuhan manusia. Tanpa produksi, kebutuhan manusia yang tak bisa diciptakan sendiri takkan bisa terpenuhi.
Proses produksi ada untuk mendukung kehidupan manusia. Secara spesifik, tujuan proses produksi sebagai berikut:
1. Menciptakan Barang
Apa fungsi lidi pada daun kelapa? Jika Anda hanya mendapatkan lidi itu, mungkin Anda tidak akan bisa menggunakannya untuk apapun.
Namun jika diubah menjadi sapu lidi, maka Anda bisa menggunakannya untuk membersihkan halaman.
Begitu juga dengan beberapa bahan baku lain yang harus diubah dulu menjadi sebuah produk sebelum bisa digunakan langsung oleh manusia.
Barang-barang berguna ini tercipta karena proses produksi, mulai dari yang sederhana sampai membutuhkan mesin canggih.
2. Menambah Nilai Guna Barang
Beras bisa diolah menjadi nasi putih, yang merupakan makanan pokok orang Indonesia.
Namun melalui proses produksi sederhana, beras bisa diubah menjadi tepung yang sangat berguna. Tepung ini bisa digunakan sebagai bahan berbagai olahan makanan lain selain nasi.
Inilah yang disebut sebagai tujuan produksi untuk menambah nilai guna. Pada awalnya bahan tertentu hanya bisa digunakan untuk 1 tujuan saja.
Namun, proses produksi menjadikan bahan baku tersebut lebih multifungsi dan bermanfaat untuk perkembangan kehidupan manusia.
3. Mendapatkan Keuntungan Ekonomi
Lebih jauh, proses produksi bisa menghasilkan keuntungan ekonomi bagi sang produsen.
Kini bisnis di bidang produksi bahkan bisa menyerap banyak tenaga kerja. Ekonomi manufaktur juga menjadi salah satu tumpuan perekonomian negara.
Jenis Proses Produksi
1. Produksi di Bidang Agraris
Proses produksi di bidang ini sudah ada, bahkan sejak zaman prasejarah. Proses produksi ini pertama kali dikenal peradaban manusia setelah mereka melalui fase berburu.
Hingga kini proses produksi agraris tetap dilakukan karena menjadi rantai penting ketersediaan pangan.
Manusia sangat bergantung dari proses produksi pertanian ini. Tanpa adanya pertanian, maka manusia tidak akan bisa mendapatkan sumber bahan makanan mereka.
Contoh kegiatan ini adalah bertani padi, jagung, singkong, kedelai, sayuran, dan lain-lain.
2. Produksi di Bidang Industri
Manusia mengubah bahan baku yang didapatkan dari alam menjadi produk lewat kegiatan industri. Proses ini membutuhkan bantuan mesin, baik yang berteknologi sederhana ataupun canggih.
Hasil proses ini berupa bahan setengah jadi dan juga barang jadi siap guna.
Proses industri punya skala yang bermacam-macam. Ada yang melakukannya dengan skala kecil rumahan, skala menengah, sampai skala besar.
Bentuk usaha ini juga cukup beragam, ada yang mengandalkan usaha keluarga sampai perseroan terbatas dengan modal sahamnya.
3. Produksi di Bidang Ekstraksi
Proses ini ditandai dengan pengambilan bahan baku yang langsung dari alam. Kita biasa mengenalnya dengan sebutan sumber daya alam.
Bahan ini kemudian digunakan langsung ataupun diolah lebih dulu dengan teknologi canggih.
Contohnya adalah ekstraksi minyak dan gas bumi. Selain itu, ada industri pertambangan seperti besi, baja, nikel, emas, perak, tembaga, timah, dan lain sebagainya.
Semua bahan baku industri ini tersedia di dalam tanah dan harus diekstraksi keluar agar bisa dimanfaatkan.
4. Produksi Bidang Jasa
Peradaban manusia yang semakin maju membuat munculnya industri di bidang jasa. Produksi jasa maksudnya adalah proses penjualan jasa kepada konsumen yang membutuhkannya.
Contoh mudahnya seperti jasa pengiriman, jasa ojek online, jasa les belajar, dan lain-lain.
[onphpid_related_posts]
Faktor yang Diperlukan dalam Proses Produksi
Idealnya, proses produksi tidak akan bisa berjalan lancar jika tidak memiliki 1 atau lebih faktor penting di bawah ini:
1. Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam adalah semua benda, baik makhluk hidup ata unsur anorganik yang tersedia di alam dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Sumber daya alam dibutuhkan sebagai bahan baku proses produksi.
Produksi bahan mentah menjadi bahan baku misalnya sangat tergantung pada ketersediaan sumber daya alam. Jika ketersediaan SDA ini di alam terganggu, maka proses produksi pun bisa terganggu atau bahkan terhenti.
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja juga dipandang sebagai sumber daya manusia. Tenaga kerja sangat berperan penting dalam mata rantai proses produksi. SDM adalah pelaku penggerak industri.
SDM bisa mengambil peran sebagai pemimpin hingga pelaku produksi itu sendiri.
Tenaga kerja dalam dunia industri dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu terampil dan tidak terampil.
Tenaga terampil biasa menempati posisi strategis, sedangkan tenaga tidak terampil biasa menangani pekerjaan kasar yang tak butuh keahlian khusus.
3. Modal
Modal atau kapital adalah semua kekayaan yang bisa dimanfaatkan untuk menjalankan proses produksi. Modal bagi orang awam hanya dipandang dalam bentuk uang saja. Padahal modal dalam ilmu ekonomi bisa berupa bentuk lainnya.
Modal bisa berupa keterampilan, ilmu, relasi, gedung, bangunan, pengetahuan, dan lain sebagainya. Beberapa jenis modal ini bisa menunjang agar proses produksi terus berlangsung dan bisa menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
4. Kemampuan Wirausaha
Ilmu ekonomi klasik belum memasukkan faktor produksi ini. Padahal kemampuan wirausaha sangat penting bagi para pemimpin perusahaan.
Tanpa skill ini, perusahaan bisa mengalami kerugian karena tidak bisa melihat peluang dengan baik. Kemampuan wirausaha ini diwujudkan dalam kecakapan seorang pemimpin untuk:
- Melakukan perencanaan bisnis di setiap prosesnya.
- Mengorganisasi faktor modal dan juga sumber daya manusia.
- Meningkatkan kemampuan dan motivasi karyawan.
- Mengontrol proses manufaktur, mulai dari lini pembelian bahan baku sampai selesainya proses distribusi.
Pengertian produksi yang selama ini dikenal oleh orang awam ternyata cukup sempit. Produksi terjadi dalam setiap lini kehidupan manusia, mulai dari pertanian sampai jasa di era modern.
Proses produksi adalah penopang pemenuhan berbagai kebutuhan manusia.