Pengertian Tanah

Deskripsi: Pengertian Tanah, fungsi, jenis jenis, dan proses pembentukannya.


Berbicara tentang tanah tentu sudah bukan hal yang asing lagi di telinga Anda, bukan?

Meski terdengar biasa saja, namun tahukah Anda mengenai pengertian tanah dan jenis-jenisnya secara lebih jelas dan mendalam?

Tanah merupakan bagian kerak bumi yang tersusun dari bahan-bahan organik dan mineral. Tanah memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk di bumi.

Untuk mengetahui secara lebih lengkap dan jelas mengenai tanah dan jenis-jenisnya, mari simak penjelasannya berikut ini:

pengertian tanah
pengertian tanah

Pengertian Tanah

Di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), tanah merupakan permukaan bumi atau lapisan bumi yang terletak di bagian paling atas.

Beberapa ahli juga mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian tanah antara lain sebagai berikut:

1. J. J. Berzelius

Tanah menurut pendapat yang dikemukakan oleh Berzelius merupakan sekumpulan benda-benda alam yang berada di permukaan bumi dan tersusun dalam horison-horison.

Tanah adalah media untuk proses pertumbuhan tanaman yang terdiri dari campuran bahan organik, bahan mineral, air, dan udara.

Selain itu, tanah juga menjadi laboratorium kimia dimana menjadi tempat terjadinya proses dekomposisi (penguraian) dan reaksi kimia yang berlangsung secara tersembunyi.

2. Friedrich Fallou

Menurut pendapat Friedrich Fallou, pengertian tanah yaitu sebuah hasil dari proses pelapukan yang dari waktu ke waktu menggerogoti batuan keras, dan mengalami dekomposisi (penguraian) menjadi partikel yang lebih kecil.

3. Dokuchaiev

Dokuchaiev menyatakan bahwa pengertian tanah memiliki keterkaitan dengan iklim dan dapat digambarkan sebagai zona geografi yang luas.

Dalam skala peta dunia, tanah tidak hanya berhubungan dengan iklim saja, namun berhubungan juga dengan lingkungan tumbuh-tumbuhan.

4. Ramman

Ramman menyatakan bahwa tanah merupakan bahan batuan yang sudah mengalami dekomposisi atau penguraian secara kimiawi.

Dengan demikian, bahan tersebut menjadi partikel-partikel kecil dan tercampur dengan bahan organik lainnya seperti sisa tumbuhan dan hewan yang hidup di dalamnya.

Fungsi Tanah

Setelah memahami mengenai pengertiannya, tanah memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup.

Fungsi tanah antara lain sebagai berikut ini:

  • Media untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman karena mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
  • Menjadi penyedia kebutuhan primer (air, udara, dan unsur hara) dan sekunder (zat pemacu pertumbuhan seperti vitamin, asam organik, hormon, dan lain-lain) yang dibutuhkan tanaman.
  • Sebagai habitat biota tanah yang memiliki keterlibatan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder bagi tanaman.
  • Menjadi lokasi atau tempat berdirinya berbagai infrastruktur, seperti gedung perkantoran, bangunan rumah, jalan, stasiun, terminal, bandara, dan lain sebagainya.

[onphpid_related_posts]

Jenis Tanah

Tanah dapat terbentuk melalui proses alami dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Tanah pada permukaan bumi juga dibagi menjadi beberapa jenis karena memiliki karakteristiknya masing-masing.

Jenis-jenis tanah antara lain sebagai berikut:

1. Tanah Aluvial

Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terbentuk karena adanya proses pengendapan lumpur akibat terbawa oleh arus aliran sungai dengan warna coklat hingga kelabu.

Tanah aluvial ini sangat cocok digunakan untuk pertanian karena teksturnya yang lembut dan mudah dicangkul.

2. Tanah Andosol

Tanah andosol merupakan jenis tanah yang terbentuk dari proses vulkanisme gunung berapi, sehingga mengandung banyak mineral dan unsur hara dan sangat baik untuk kesuburan tanaman.

3. Tanah Entisol

Tanah entisol memiliki karakteristik yang hampir sama dengan andosol. Jenis tanah ini juga sangat baik untuk kesuburan tanaman karena terbentuk dari material letusan gunung berapi yang mengalami pelapukan berupa debu, pasir, lapilli, dan lahar.

4. Tanah Grumusol

Tanah jenis ini terbentuk dari batuan kapur dan tuffa vulkanik yang lapuk. Tanah grumusol ini tidak mengandung banyak zat organik, sehingga kurang bagus untuk digunakan sebagai media tanam.

5. Tanah Humus

Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah lapuk. Jenis tanah humus ini sangat baik untuk bercocok tanam, karena mengandung banyak unsur hara dan mineral.

6. Tanah Inseptisol

Tanah inseptisol merupakan jenis tanah yang terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf yang mengalami pelapukan.

Tanah inseptisol ini tergolong jenis tanah yang subur, sehingga sangat cocok digunakan untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit.

7. Tanah Laterit

Tanah laterit merupakan jenis tanah yang mengandung banyak zat besi dan alumunium, sehingga tidak cocok untuk ditanami tumbuh-tumbuhan.

8. Tanah Latosol

Tanah latosol merupakan jenis tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan sedimen dan metamorf dengan tekstur seperti lempung.

Jenis tanah ini tergolong tanah yang kurang subur dan banyak ditemukan di daerah yang memiliki kelembapan dan curah hujan yang tinggi.

9. Tanah Litosol

Jenis tanah latosol merupakan tanah yang masih muda atau baru mengalami perkembangan. Jenis tanah ini terbentuk dari proses vulkanisme, perubahan iklim, dan topografi.

10. Tanah Kapur

Sesuai dengan namanya, tanah kapur terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tanah jenis ini juga kurang cocok untuk ditanami tumbuh-tumbuhan karena tidak mengandung unsur hara.

11. Tanah Mergel

Tanah mergel merupakan jenis tanah yang memiliki karakteristik hampir sama dengan tanah kapur.

Tanah jenis ini terbentuk dari batuan kapur yang lapuk dengan campuran tanah liat dan pasir.

Jenis tanah ini mengandung banyak air dan mineral, sehingga baik digunakan untuk bercocok tanam.

12. Tanah Organosol

Tanah organosol adalah jenis tanah yang terbentuk dari benda organic seperti tumbuhan yang mengalami pelapukan.

Jenis tanah ini banyak ditemukan di daerah dengan curah hujan yang tinggi dan iklim yang basah.

13. Tanah Liat

Tanah liat merupakan jenis tanah yang terbentuk dari batuan silika yang telah lapuk akibat aktivitas panas bumi dan reaksi asam karbonat.

Jenis tanah ini banyak digunakan untuk bahan baku kerajinan tembikar atau gerabah karena teksturnya yang lembut dan pekat.

14. Tanah Oxisol

Tanah oxisol merupakan jenis tanah mengandung banyak zat besi dan alumunium oksida dengan warna kuning kemerahan.

Jenis tanah ini memiliki tekstur yang halus seperti tanah liat dan banyak ditemukan di daerah dengan iklim tropis basah.

15. Tanah Podsol

Tanah podsol merupakan jenis tanah yang terbentuk dari berbagai campuran, mulai dari pasir hingga kerikil dengan kandungan bahan organic yang sangat rendah.

Dengan begitu, tanah ini kurang cocok digunakan untuk pertanian.

Proses Pembentukan Tanah

Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan organik dan anorganik yang berlangsung dalam kurun waktu yang sangat lama.

Ada 3 jenis pelapukan yang berperan dalam proses pembentukan tanah antara lain sebagai berikut:

  • Pelapukan kimia merupakan proses penghancuran bahan-bahan mineral dari batuan secara kimiawi akibat adanya reaksi antara air dan udara.
  • Pelapukan fisik (mekanis) merupakan proses pelapukan fragmentasi batuan menjadi butiran partikel kecil dan akhirnya menjadi tanah akibat adanya perubahan suhu dan iklim.
  • Pelapukan biologis merupakan pelapukan yang terjadi akibat aktivitas binatang, seperti cacing, rayap, atau tikus.

Dari penjelasan di atas, Anda menjadi lebih paham mengenai pengertian tanah dan jenis-jenisnya.

Tiap jenis tanah juga memiliki karakteristik masing-masing, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan, baik untuk bercocok tanam maupun kerajinan.

About Zain Bagas

Berubah itu beresiko, tidak berubah sama sekali lebih beresiko. Be better!!

Check Also

Pengertian Banjir

Deskripsi: Pengertian Banjir, jenis-jenis, penyebab, dampak dan pencegahan banjir. Banjir merupakan peristiwa cuaca buruk alami …