Deskripsi: Pengertian VR & AR, perbedaan virtual reality dan augmented reality, prinsip kerja dan perangkatnya.
Baik Virtual Reality (VR) maupun Augmented Reality (AR), keduanya makin populer semenjak diaplikasikan dalam aneka platform gaming terkini.
Antusiasme masyarakat terhadap kedua produk teknologi ini pun sangatlah besar, sehingga banyak pengembang makin banyak memproduksi VR dan AR.
Meski memiliki konsep yang nyaris serupa, namun ternyata keduanya adalah istilah yang berbeda.
Pada dasarnya memang VR dan AR ditujukan untuk merangsang indera dan persepsi pengguna untuk berinteraksi langsung di dalam game.
Meski begitu, terdapat perbedaan Virtual Reality dan Augmented Reality yang cukup signifikan yang akan dijelaskan perbedaan di bawah ini.
Daftar isi
Pengertian Virtual Reality dan Augmented Reality
Perbedaan mendasar dari kedua inovasi teknologi ini sangatlah gamblang untuk dianalisis. Bahkan dari segi pengertian pun, keduanya telah memiliki makna yang berbeda.
Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan keduanya melalui penjelasan singkat ini.
Virtual Reality
Virtual Reality atau kerap disingkat VR, merupakan suatu teknologi yang memungkinkan pengguna untuk bisa berinteraksi dengan lingkungan 3D dalam game.
Lingkungan ini sengaja dibuat semirip mungkin dengan versi dunia nyata, sehingga user bisa merasakan sensasi dalam sebuah dunia berbeda.
VR bisa dinikmati dengan bantuan peralatan khusus, yakni headset VR seperti Oculus Rift, Google Cardboard, ataupun Samsung Gear VR.
Augmented Reality
Augmented Reality atau kerap disebut AR, merupakan teknologi terbaru yang menggabungkan dunia nyata dan maya dalam wujud 3 dimensi, kemudian diproteksi dan diintegrasikan, sehingga bisa berjalan lebih interaktif.
Teknologi ini umumnya digunakan pada beberapa bidang medis, militer, manufaktur, dan komunikasi.
Secara umum, AR memerlukan tamabahan input device, bisa berupa kamera ataupun webcam. Juga dibutuhkan tracker, sehingga benda ini bisa dijadikan marker dari hasil yang berjalan secara real time.
Konten pada Augmented Reality, biasanya lebih mengedepankan efektivitasnya dibandingkan sisi hiburan di dalamnya.
Prinsip Kerja
Perbedaan Virtual Reality dan Augmented Reality juga bisa Anda cermati dari prinsip kerja kedua teknologi ini. Secara umum, memang tujuan VR dan AR fokus pada hal yang sama.
Namun, secara teori, VR lebih menghadirkan user dalam dunia virtual, sehingga seolah-olah berada di tempat lain. Sedangkan AR, lebih menghadirkan Anda dalam efek virtual dunia yang sesungguhnya.
Untuk lebih jelasnya, simak uraian singkat berikut.
1. Prinsip Virtual Reality
Prinsip kerja yang diusung oleh Virtual Reality, menekankan untuk memanipulasi otak manusia agar bisa merasakan efek vuirtual yang ditawarkan begitu terasa nyata.
Singkatnya, VR ini menghapus dunia nyata di sekeliling manusia dan menggiring user untuk masuk ke dunia virtual reality.
Setidaknya ada 4 elemen penting dalam Virtual Reality, yakni:
- Virtual world, yakni sebuah konten yang mampu menciptakan dunia virtual dalam wujud screenplay ataupun script.
- Immersion, menawarkan sensasi yang membawa user ke dalam dunia virtual teknologi dan merasa seolah tengah berada di dalamnya, padahal semuanya fiktif. Elemen ini terbagi atas 3 jenis: mental immersion, physical immersion, dan mentally immersed.
- Sensory feedback, memiliki fungsi untuk menyampaikan informasi virtual world pada indera penggunanya, mencakup visual audio, maupun sentuhan.
- Interactivity, memiliki tugas untuk merespon aksi user, sehingga akan terjadi interaksi langsung dalam dunia virtual, user akan masuk ke dunia semu berisi gambar dinamis yang membuat Anda seolah tengah berada di situasi nyata, baik dari segi fisik maupun psikologis.
Salah satu efek negatif yang diderita sesorang karena terlalu banyak terlibat dalam Virtual Reality adalah Cyber-sickness.
Kondisi ini kerap dialami dengan keluhan dan keteganagan di bagian mata, serta perasaan pusing. Tak mengherankan memang, karena user masih terbawa pada dunia semu VR secara psikologis.
2. Prinsip Augmented Reality
Berbeda dengan VR yang menciptakan dunia baru, AR cenderung menciptakan lingkungan buatan, guna menggantikan dunia asli secara virtual.
Prinsipnya, dunia fisik yang diselami masih sama, namun teknologi menambahkan lapisan informasi digital ke dalamnya sehingga terlihat berbeda.
AR ini muncul dengan tampilan langsung dari lingkungan sebenarnya dengan tambahan video, grafik, atau suara.
Umumnya, AR ditampilkan pada berbagai perangkat seperti layar, ponsel, kacamata, dan lainnya. Agar bekerja dengan baik, sejumlah data tertentu disisipkan ke dunia realita dengan melibatkan teknologi SLAM (Simultaneous Localization and Mapping), sensorm serta pengukur kedalaman.
Ada beberapa jenis teknologi Augmented Reality, antara lain:
- Marked-Based Augmented Reality, yang memanfaatkan kamera dan beberapa penanda visual QR/2D yang akan menghasilkan output saat marker dirasakan pembaca.
- Markerless Augmented Reality, menggunakan kompas digital, GPS, pengukur kecepatan akselerometer yang tertanam di perangkat.
- Projection Based Augmentation, bekerja dengan memproyeksikan cahaya buatan ke dalam permukaan yang riil.
- Superimposition Based Augmented Reality, yang mampu mengganti bagian ataupun keseluruhan tampilan asli sebuah obyek dengan virtual yang baru.
Dalam dunia game, pengimplementasian AR bisa dilihat pada game fenomenal Pokemon Go! Di bidang medis, AR kerap digunakan dalam teknologi MRI yang rumit.
[onphpid_related_posts]
Perbedaan Virtual Reality dan Augmented Reality
Selain beberapa poin perbedaan VR dan AR dalam hal pengertian dan prinsip kerja, masih ada hal lain yang membedakan 2 terobosan teknologi ini.
Beberapa di antaranya terangkum dalam ulasan di bawah ini.
1. Perangkat
Umumnya, VR bisa diakses melalui perangkat berupa headset yang berinteraksi sepenuhnya dengan lingkungan virtual semu.
Tak hanya visual saja sebenarnya, namun juga bau, rasa, hingga sentuhan jika perangkat user sudah diupgrade seperti pada teater 4D.
Sementara itu, AR biasanya bisa diakses dengan mudah melalui kamera ponsel. Tangkapan kamera akan menampilkan visual lapisan ke dalam lingkungan asli di sekitarnya.
Jadi, perangkat yang bekerja dalam hal ini bukanlah hanya sebatas pada ponsel itu sendiri, melainkan juga aplikasi pendukung yang disematkan ke dalamnya.
2. Media
VR memiliki sistem imersif yang melibatkan komputer untuk merancang lingkungan virtual baru.
Jenis media yang kerap mengadaptasi konsep ini adalah video game dan film, keduanya sering mengusung realitas visual.
Di sisi lainnya, media AR tidaklah seintensif VR. Konsep media AR hanyalah sebatas tambahan halus yang diselipkan dalam dunia nyata.
Biasanya menampilkan bentuk 3D di dunia nyata melalui aplikasi kamera ponsel.
3. Tingkat Kedalaman
Sedari awal, VR memang dirancang untuk menciptakan dunia virtual baru secara utuh.
Dengan begitu, perangkat VR benar-benar memblokir user dari lingkungan nyata, dan membuatnya terbawa dalam tampilan virtual untuk fokus di dalamnya.
Sementara itu, AR tidaklah berusaha menggantikan lingkungan nyata dengan virtual. Konsep yang diusungnya sekedar menambahkan konten virtual ke dalam lingkungan nyata.
Jadi, AR sebatas mengekspresikan kontennya dengan melapisi lingkungan fisik user, tak terlalu mendalam.
4. Realitas
VR dihasilkan dengan berbagai cara yang berbeda, tergantung pada media penampil. Dalam video game misalnya, tampilan virtual ketika user bermain bersifat statis dan mirip dengan gambar ataupun film.
Sementara AR kerap dikodekan untuk penerjemahan secara reaktif sesuai lokasi penguna.
Sampai di sini, Anda tentu sudah bisa menyimpulkan perbedaan Virtual Reality dan Augmented Reality kan?
Bisa dikatakan, perbedaan mencolok keduanya terletak pada interaksi dengan dunia virtual. VR cenderung menciptakan dunia baru, sementara AR menggabungkan dunia nyata dan elemen virtual.
Baca juga: Pengertian Machine Learning